ULANGAN NYONTEK: ANTARA HARAPAN DAN
PENYESSALAN
Menyontek? Ya menyontek. Menyontek adalah suatu kebiasaan
yang turun menurun dilakukan oleh siswa siswi SD,SMP,SMA. Namun tidak semuanya
seperti itu, mungkin hanya sebagian saja. Menyontek adalah suatu kegiatan untuk
mendapatkan, mengikuti, melihat jawaban orang lain. Menyontek ada bermacam
macam gaya, ada yang menyontek bebas, menyintek diam - diam dan banyak yang
lainnya. Menyontek bebas terdiri dari beberapa bagian diantaranya dapat atau
dikasih sebuah contekan tanpa kita harus mengendap – ngendap melihat jawaban
teman, dengan kata lain dapat contekan gratis. Menyontek diam – diam adalah
contoh kedua dari beberapa gaya menyontek. Menyontek diam – diam harus memilik
skil contek tahap tinggi, karena harus bisa mendapatkan jawaban orang lain
tanpa ketahuan. Ini adalah gaya nyontek yang paling kasihan, karena tidak ada
oang yang mau berbagi jawaban dengan si penyontek.
Perkenalkan, saya adalah orang
menulis karangan tentang menyontek ini, saya ingin berbagi cerita dan
pengalaman saya selama saya bersekolah. Kalian pasti tau menyontekitu seperti
apa, seperti yang telah saya jelaskan secara singkat pada paragraph pertama.
Kita kembali lagi pada topik paragraph pertama. Menyontek mungkin kegiatan
alamiah dari diri seseorang, karena mendapatkan sebuah tuntutan untuk
mendapatkan nilai tinggi dan hasil yang terbaik, karena dari itu menyontek
sangat marak terjadi karena sebuah tuntutan itu. Seandainya tidak ada tuntutan
seperti itu, mungkin sangat minim kegiatan menyontek itu. Nyontek terjadi
biasanya pada saat ulangan, saat sebelum ulangan dimulai para siswa- siswi
mungkin telah menyiapkan strategi mereka untuk menyontek pada ulangan
berlangsung (sebagian siswa siswi). Ada yang menyiapkan strategi dengan membuat
sebuah cepean atau cerpean (sebuah jawaban yang ditulis ditempat – tempat yang
tepat dan aman pada saat dibuka)
Ketika ulangan dimulai kegiatan
contek menyontek pun dimulai. Dengan menggunakan isyarat untuk bertanya, haha.
Saya juga pernah melakukan kegiatan ini, jujur saya pernah. Saya tau menyontek
itu salah, namun saya melakukan ini karena saya tidak tau jawabannya, karena
belum memahami dan menguasai pelajarannya. Namun saya menyontek tidak setiap
ulangan, mungkin saya melakukan kegiatan itu bila saat diposisi mendesak (benar
– benar tidak tau jawabannya). Ya ini adalah pengalaman saya saat menyontek,
dalam hati sebenarnya telah ada rasa penyesalan yang sangat besar dan mendalam
yang sangat saya sesali, namun saya melakukan ini karena sebuah tuntutan nilai,
yang harus saya capai dengan hasil yang terbaik. Alasan teman – teman saya juga
rata – rata seperti itu (yang melakukan kegiatan menyontek). Namun tidak
semuanya merasa menyesal, hanya sebagian saja haha, mungkin belum mendapatkan
teguran.
Kegiatan ini dapat menjadi sebuah
kebiasaan bila dilakukan terus menerus tanpa ada sebuah batasan. Bila terlalu
sering menyontek maka kebiasaan itu akan sulit dihilangkan karena telah
terbiasa. Dalam menyontek tidak akan selalu beruntung, pasti ada saja yang
ketahuan dan mendapatkan sebuah konsekuensi (hukuman). Entah itu hukman berpa nilai tidak diambil karena
ketahuan menyontek, ada yang kertas ulangaanya dirobek (menyakitkan sekali).
Sebenarnya masih banyak lagi, namun hanya itu yang bisa saya ceritakan. Saran
dari saya jangan sampailah menyontek, karena sebenarnya menyontek adalah dasar
– dasar yang tidak baik untuk dimasa depan nanti. Memang susah, namun kita
harus berusaha keras untuk meninggalkan kegiatan yang tidak baik itu. Saya
sendiri juga berusaha untuk meninggalkan kebiasaan itu, dengan mulai dari
menumbuhkan niat agar saya tidak menyontek, saya harus belajar dengan tekun
agar dapat menguasai ulangan yang akan dikerjakan nanti dengan hasil yang murni
tanpa terkotori oleh kegiatan menyontek itu.
Sebuah tunttan nilai tinggi,
sebenranya menybalkan, ada saja hal – hal yang mungkin kita dapatkan, tidak
jadi kita dapatkan karena hasil yang jelek. Seperti nim rendah, tidak dapat
hadiah yang diimpikan bila nilai tinggi, dan dimarahi orang tua. Kadang juga
dapat membuat orang tua kecewa karena anaknya tidak seperti yang mereka
harapkan. Sebenarnya itulah hal yang sangat dihindari oleh siswa siswi, dan
jalan mudahnya mereka menyontek agar mendapatkan nilai tinggi agar orang tuanya
tidak kecewa (berbakti dengan cara yang salah). Namun itulah sebuah tuntutan,
mau tidak mau hal yang ingin dihindari seperti menyontek terjadi, walaupun
mereka (sebagian siswa – siswi) telah belajar, namun karena otaknya tidak kuat
dan tidak mampu, dapat menjadi sia- sia. Dengan waktu istirahat yang kurang,
hingga malas belajar itulah situasi yang sedang terjadi pada saat ini, hari
ini, waktu ini, jam ini, menit ini, detik ini. Saya sebenarnya capek untuk
menulis ini namun karena sebuah tuntutan nilai saya menukis ini. Karena saya
tidak mengerjakan tugas dengan tepat waktu (eh... kok keluar pembicaraan hehe)
maaf tadi saya hanya curhat sedikit
Kita kembali lagi dalam topik
pembahasan kita. Menyontek dapat dicegah atau dihindarkan asal punya semangat
belajar yang kuat sehing mampu menguasai pelajaran dengan cepat dan mudah
sehingga dapat mengerjakan ulangan atau ujian tanpa menyontek. Semoga jangan
sampai ada yang melakukan kegiatan ini lagi. Agar masa depan indonesia cerah.
Orang tua coba mengeti tentang anak yang susah belajar, dengan pelan orang tua
menyemangati bukan menuntut, ini kenapa saya ngomong seperti ini? Karena saya
juga siswa, dan termasuk masih golomgan pelajar. Saya merasakan bila dituntu
itu sangat menyusahkan dan bila tak tercapai ada perasaan takut ortu kecewa.
Saya juga sangat takut bila orang tua saya sedih karena nilai saya jelek hehe.
saya berusaha membuat orang tua saya mengerti kalau saya sudah berusaha dalam
mengerjakan ulangan ini. Menyontek tidak selamanya mendapatkan nilai yang
sesuai harapan, menyontek dapat menimbulkan egek samping, yaitu mengerjakan
ulangan jadi tidak mandiri karena ketergantungan terhadap jawaban lain yang
didapat dari orang lain. Biasakan mulai sekarang untuk menghilangkan kebiasaan
yang tidak baik ini.
Sesuah apapun caranya. Kita harus
bisa menginggalkannya saya, saya sebagai penulis karangan ini juga berusaha
untuk meninggalkan kebiasaan buruk itu. Saya ingin mengulah lagi dan sekaligus
memberikan pesan untuk menjadikan akhir karangan ini. menyontek memang kegiatan
yang dapa menguntungkan juga, namun menyontek sangatlah tidak ada gunanya. Saya
tau rata – rata orang menyontek karena ada yang telah menjadi kebiasaan dan ada
yang karena tidak mampu atau sudah mentok. Saran saya, sebaiknya buatlah orang
tua kalian mengerti jangan sampai ortu kalian menuntut apa yang kalian tidak
sanggup, tapi menyemangatinya agar tidak takut dengan tuntutan itu. Sehingga
dapat menjali hubungan yang baik juga, dan bagi kalian yang suka menyontek ,
mulai sekarang tinggalkanlah keniasaan itu, menyontek memamng menjadi harapan,
namun menyontek dapat menjadi penyesalan di akhir. Sekian terimakasih, bila
karanga saya ini ada menyindri mohon dimaafkanm dan semoga dapat menjadi contoh
yang baik. Jujur itu indah, jujur itu anugerah, jujur itu menyenangkan.
Kita ketahui sendiri, bahwa manfaat menyontek tidak ada, hanya mendapatkan hasil sesaat dan tidak bisa menjadi sebuah bekal untuk menjadi mandiri dengan hasil sendiri
Terimakasih:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar